Brightness Tester untuk Detergen
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Komposisi detergen biasanya terdiri dari:
- Surfaktan, zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.
- Builder, zat yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
- Filler, bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
- Aditif, bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci detergen.
Detergen sudah sangat akrab di kehidupan kita, terutama bagi ibu rumah tangga. Detergent digunakan untuk mencuci pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya pabrik menambahkan natrium perborat, pewangi, pelembut, naturium silikat, penstabil, enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin beragam.
Tanpa deterjen maka kita tidak akan bisa menghasilkan baju yang bersih sempurna. Selain mampu membersihkan dengan baik, deterjen juga berfungsi memberikan aroma yang sedang pada pakaian. Dari berbagai zat yang dicampurkan dalam detergen, ada bahan tambahan yang biasanya dipakai untuk meningkatkan tingkat warna putih dari kain dan mencegah kain menguning yaitu pemutih fluoresen.
Optical brighteners , optical brightening agents ( OBAs ), fluorescent brightening agents ( FBA ), atau fluorescent whitening agents ( FWAs ), adalah senyawa kimia yang menyerap cahaya di wilayah ultraviolet dan violet (biasanya 340-370 nm) dari spektrum elektromagnetik, dan memancarkan cahaya di wilayah biru (biasanya 420-470 nm) oleh fluoresensi. Emisi fluoresen adalah periode singkat emisi cahaya oleh fluorophore, tidak seperti pendar, yang berumur panjang. Aditif ini sering digunakan untuk meningkatkan penampilan warna kain dan kertas, menyebabkan efek "memutihkan"; mereka membuat materi kuning / oranye intrinsik terlihat kurang begitu, dengan mengkompensasi defisit cahaya biru dan ungu yang dipantulkan oleh material, dengan emisi optik biru dan ungu fluorophore.
Baik agen pemutihan fluorescent dan neon. Senyawa organik yang tidak berwarna larut dalam air yang menyerap sinar ultraviolet dan memancarkan fluoresensi biru ke ungu. Warna kain yang kekuningan dibatalkan dan terlihat seperti putih terang. Ada berbagai macam tergantung pada jenis serat, dan sering ditambahkan ke deterjen. Ini ditandai dengan tidak merusak serat dibandingkan dengan oksidasi pemutih atau mengurangi pemutih.
Untuk mengukur tingkat kecerahan warna detergen, kita dapat menggunakan alat Brightness Meter. Alat ini mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat. Alat ini menentukan tingkat kecerahan detergen dengan mengukur intensitas pantulan cahaya yang disebarkan pada skala 100. Tingkat kecerahan permukaan yang benar-benar hitam ditentukan oleh pengukur sebagai 1. Alat ini memenuhi standar ISO 2470 dan ISO 3688.
Jika anda sedang membutuhkan Brightness Tester untuk Detergen, silahkan hubungi Sales Representative kami pada kontak di bawah. Kami akan merekomendasikan alat yang cocok untuk kebutuhan di tempat anda.
CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Pondok Kelapa Raya Blok G1 No. 3D, Kel. Pondok Kelapa,
Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
0811-1720-047 (Whatsapp dan Telpon)
021-8694 1748 (Telpon)
sales@mealabs.com