Brightness Tester untuk Garam dan Gula
Garam dan gula adalah bumbu wajib di setiap dapur rumah masyarakat, terutama di Indonesia. Berdasarkan Analisis data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) untuk tahun 2014 saja, 29,7 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 77 juta jiwa sudah mengonsumsi GGL (Gula, Garam dan Lemak) melebihi rekomendasi WHO: gula (>50 gram/hari), garam (>5 gram/hari), dan lemak (>67 gram/hari).
WHO merekomendasikan konsumsi gula per hari kurang dari 10 persen dari total asupan energi, atau kurang lebih 25 gram per hari untuk kepentingan Kesehatan. Juga WHO merekomendasikan mengurangi asupan natrium untuk upaya menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular, stroke dan penyakit jantung koroner pada orang dewasa. Lebih lanjut, WHO merekomendasikan asupan natrium (Na) g/hari atau setara dengan untuk usia dewasa. Dari rata-rata konsumsi garam, penduduk Indonesia sudah mengonsumsi garam >5 g/hari, yaitu (6,68 ± 5,85) g/hari.
Indonesia masih harus mengimpor garam dan gula. Hal itu disebabkan kebutuhan industri yang sangat tinggi terhadap komoditas garam dan gula sebagai bahan baku. Impor masih dilakukan lantaran produksi garam dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan industri. Ladang garam di Indonesia saat ini masih sedikit. Selain itu, kelompok industri juga menginginkan garam dengan kandungan natrium klorida (NaCl) mencapai 98%-99% yang belum semuanya terpenuhi oleh produksi garam dalam negeri.
Garam industri punya spesifikasi khusus seperti kadar NaCl di atas 97%. Kualitas ini dianggap oleh industri pengguna garam belum dipenuhi garam lokal. kebanyakan garam lokal berkadar NaCl antara 87-92%. Ada persoalan di tingkat petambak hingga musim panen yang membuat penyerapan industri ke garam lokal belum bisa maksimal.
Gula terdiri dari beberapa jenis yang dilihat dari keputihannya melalui standar ICUMSA( International Commission For Uniform Methods of Sugar Analysis). ICUMSA merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyusun metode analisis kualitas gula dengan anggota lebih dari 30 negara. Mengenai warna gula ICUMSA telah membuat rating atau grade kualitas warna gula. Sistem rating berdasarkan warna gula yang menunjukkan kemurnian dan banyaknya kotoran yang terdapat dalam gula tersebut.
Untuk mengukur tingkat kecerahan warna gula dan garam, kita dapat menggunakan alat Brightness Meter. Alat ini mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat. Alat ini menentukan tingkat kecerahan garam dan gula dengan mengukur intensitas pantulan cahaya yang disebarkan pada skala 100. Tingkat kecerahan permukaan yang benar-benar hitam ditentukan oleh pengukur sebagai 1. Alat ini memenuhi standar ISO 2470 dan ISO 3688.
Jika anda sedang membutuhkan Brightness Tester untuk Garam dan Gula, silahkan hubungi Sales Representative kami pada kontak di bawah. Kami akan merekomendasikan alat yang cocok untuk kebutuhan di tempat anda.
CV. MEALABS INDONESIA
Jln. Pondok Kelapa Raya Blok G1 No. 3D, Kel. Pondok Kelapa,
Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450
0811-1720-047 (Whatsapp dan Telpon)
021-8694 1748 (Telpon)
sales@mealabs.com